Respect, Earned or Given: An Opinion

Bloom 🦢
3 min readJul 3, 2021

Jadi malem ini pas lagi scroll scroll di aplikasi TikTok, aku nemu video yang cukup menarik perhatian. Video ini durasinya pendek, cuma 15 detik. Di dalem video itu isinya cewek ngebahas secara singkat soal ‘Respect’.

Di video itu, cewek ini bilang kalau dia males banget sama orang-orang yang suka minta ‘respect’. Karena menurut dia, ‘respect’ itu sesuatu yang kamu harus dapetin, dan kamu gak bisa minta ‘respect’. That’s it. That’s the video.

Yang membuat aku cukup invested di video ini adalah, karena mbak ini punya opini yang cukup berbeda sama aku soal ‘respect’ atau menghormati. Dan juga setelah aku bacain comment sectionnya, yang malah cukup offiside dan jadi sedikit nyinggung suatu komunitas.

Yang pengen aku bahas sebenernya fokus ke perbedaan pendapatnya aja, tanpa tau motif mbaknya bikin video itu. Aku juga gak akan bawa bawa komunitas yang disangkut pautin di comment sectionnya.

Tapi sebelumnya, sebenernya signs of respect tuh apa aja sih? Kok sampe harus didapetin dulu? Emang apa ukurannya sih kita bisa disebut sudah respect sama seseorang?

Well, sepengelamanku dan bahkan karena kurang yakin, sampe aku google, signs of respect itu bener bener hal hal basic, dasar banget. Mendengarkan orang kalo lagi berbicara, be kind, be polite, be helpful, dan hal-hal dasar lainnya. Loh, itu bukannya basic ethics ya? Berarti ‘respect’ juga sesuatu yang dasar dong?

Ketika kita baru ketemu sama orang, dan akhirnya kenalan. Kita belum tau nih latar belakang dia, kepribadian dia. Tapi apakah kita gak akan memberikan dia hak untuk di hormati secara otomatis? Apakah karena respect itu belum didapetin, kita akhirnya gak sopan, ketus, acuh sama dia? I don’t think so.

Respect should be given for free.

Respect yang kita ‘beri’ secara otomatis itu bukan sebuah privilege lebih yang kita kasih juga kok buat dia. Toh, perilaku-perilaku tanda menghormati seseorang juga hal-hal yang sangat dasar.

Tapi jangan salah, respect itu bisa hilang. Banyak orang-orang yang, maaf, gak tahu diri. Udah di kasih secara cuma-cuma, tapi perilakunya mengecewakan.

Terus kalo kita jadi yang di kasih free respect itu, kita harus gimana?

Aku menganggap respect itu kayak hadiah tapi juga tanggung jawab secara bersamaan. Pasti kalau kita dikasih hadiah, kita mikir, gimana caranya hadiah yang udah dikasih itu dijaga dan jangan sampai hilang. Dan begitu juga dengan respect.

Aku kasih contoh. Misal kita baru kenal sama seseorang di tempat kerja. Kita gak tau dia siapa, asalnya darimana, kepribadiannya seperti apa. Tapi kita memberikan rasa hormat kita ke dia secara cuma cuma, sebagai orang yang nantinya akan bekerja bersama kita. Ketika dia sudah merasa bahwa kita memberikan dia respect dari awal, dia gak perlu mikirin gimana caranya dapetin respect dari kita. Tapi yang dia harus pikirin adalah gimana cara memelihara rasa respect yang kita kasih di awal pertemuan itu gak hilang. That way, they will try their best to a respectable co-workers. Hal yang sama juga berlaku untuk kita kalo kita dikasih respect sama orang yang baru kita kenal.

Jadi kesimpulannya, is respect earned or given? The answer is both. We earned respect by giving respect.

Kita semua pasti ingin dihormati. Oleh karena itu, berinisiatiflah memberikan rasa hormat itu duluan kepada orang lain.

Give respect for free. Let’s all be a respectable human being. That is how you earned the respect from others.

--

--

Bloom 🦢

Hi there! These writings are copied from my locked notes. And I thought why kept it locked away when I could publish it. Now put on Gymnopédie No 1 on repeat.